Tuesday, July 19, 2011

Bunga Flamboyan

Senja itu
Flamboyan berguguran
Seorang dara memandang
Terpukau …
Satu-satu
Daunnya berjatuhan
Berserakan di pangkuan bumi
Bunga flamboyan itu diraihnya
ahnya terlihat sayu
Flamboyan berguguran
Berjatuhan, berserakan
Sejak itu sang dara berharapkan
Esok lusa kan bersemi kembali
(“Bunga Flamboyan”, Bimbo)
MASA berbunganya memang tergolong jarang, sekali dalam setahun. Persisnya terjadi pada masa pancaroba, pera-lihan dari musim kemarau ke musim hujan. Saat itulah, bu-nganya bermekaran. Namun, karena tampilannya yang luar biasa menawan, orang selalu menanti dan merindukan kehadiran bunganya. Apalagi, setiap kali bunga bermekaran, akan tercipta suasana romantis, saat yang tepat untuk rendezvous. Itulah flamboyan, pohon legendaris yang oleh kalangan pencinta tanaman hias dikenal sebagai “tanaman terindah di dunia”.
Terdapat banyak julukan yang diberikan orang sebagai bentuk kecintaan dan kekaguman terhadap bunga yang bernama Latin Delonix regia itu. Orang Indonesia menyebutnya flamboyan, yang diadaptasi dari kata flamboyant (bahasa Prancis) yang bermakna “cemerlang”. Kalangan ilmiah menyebutnya Royal Poinciana. Orang India menyebutnya dengan gulmohar. Julukan lainnya adalah “flame of the forest”, “flame tree”, atau bersama-sama dengan mawar dijuluki juga sebagai “queen of the flame”.
Di luar julukannya itu sendiri, istilah flamboyan juga menjadi sebutan untuk orang atau situasi tertentu. Ada istilah “flamboyant personality” untuk menyebut pribadi yang cemerlang. Ada juga “flamboyant colors” untuk menggambarkan warna yang semarak dan penuh bunga. Atau “flambo-yant speech” untuk menyebutkan situasi pidato atau pembicaraan seseorang yang penuh dengan bunga bahasa.  
Flamboyan adalah tanaman hias berbentuk pohon dengan perilaku unik dan penuh warna. Tingginya bervariasi dengan paling tinggi mencapai 12 meter. Ia menyukai tempat terbuka dan cukup sinar matahari. Batangnya licin, berwarna cokelat kelabu dengan teras sangat keras, berat, dan tahan air atau serangga. Akarnya cukup kuat sehingga jika ditanam di trotoar bisa mengangkat permukaan trotoar atau jalan. Bentuk pohonnya yang bercabang banyak dan melebar seolah membentuk payung raksasa. Dengan bentuk daun majemuk dan rapat, menciptakan kerimbunan yang khas dan memberikan kerindangan, serta kenyamanan bagi siapa pun yang berteduh di bawahnya.

No comments: